Senin, 18 Januari 2016

KOMUKASI DALAM ORGANISASI



KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.      Pengertian Komunikasi
Komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin communis yang berarti ‘sama’. Communico, communication atau communicare yang berarti membuat sama ( make to common ). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan lainnya.
Komunikasi adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain”.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi ( pesan, ide, gagasan ) dari satu pihak kepada pihak lainnya.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

2.      Unsur-unsur dalam komunikasi
Dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi karena merupakan suatu bentuk kesatuan yang utuh, bila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan pernah terjadi. Unsur-unsur komunikasi yaitu :
a.       Komunikator / pengirim / sender
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataan kepada komunikan. Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas, memilih media yang cocok untuk menyampaikan pesan tersebut, dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik.
b.      Komunikan / penerima / receiver
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Dalam proses komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.
c.       Saluran / media / channel
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon, televise, fax, photo copy, email, sandi morse, semaphore, sms, dan lain sebagainya.

3.      Cara menyalurkan ide melalui komunikasi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci. Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver).

4.      Hambatan Komunikasi
Pada proses sebuah komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa hambatan komunikasi adalah :
a.       Hambatan Sematik
Hambatan yang disebabkan oleh factor bahasa yang digunakan oleh para pelaku komunikasi.
b.      Hambatan Mekanik
Hambatan yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya.
c.       Hambatan Antropologis
Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia.
d.      Hambatan Psikologis
Hambatan yang disebabkan oleh factor kejiwaan.

5.      Klasifikasi Komunikasi
Dibawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang ditinjau dari beberapa segi, yakni sebagai berikut:
a.       Dari segi sifatnya :
Ø  Komunikasi Lisan : Komunikasi yang berlangsung lisan/ berbicara, co. presentasi
Ø  Komunikasi Tertulis : Komunikasi melalui tulisan, co. email
Ø  Komunikasi Verbal : Komunikasi yang dibicarakan/ diungkapkan, co. curhat
Ø  Komunikasi Non Verbal : Komunikasi yang tidak dibicarakan, co. nerves
b.      Dari segi arahnya :
Ø  Komunikasi ke atas : Komunikasi dari bawahan ke atasan
Ø  Komunikasi ke bawah : Komunikasi dari atasan ke bawahan
Ø  Komunikasi horizontal : Komunikasi ke sesame manusia/ setingkat
Ø  Komunikasi satu arah : Komunikasi tanpa adanya timbal balik
Ø  Komunikasi dua arah : Komunikasi adanya timbal balik
c.       Dari segi menurut lawannya :’
Ø  Komunikasi satu lawan satu, contohnya berbicara melalui telepon
Ø  Komunikasi satu lawan banyak (kelompok), contohnya kelompok satpam mengintrogasi maling
Ø  Komunikasi lawan kelompok, contohnya debat partai kelompok
d.      Dari segi menurut keresmiannya :
Ø  Komunikasi Formal : Komunikasi yang berlangsung resmi, co. rapat pemegang saham
Ø  Komunikasi Informal : Komunikasi yang tidak resmi, co. berbicara dengan teman